Selasa, 14 April 2020

Seni budaya

Seni Budaya adalah

Posted on 
VOI.Co.Id – Selain alam, seni budaya adalah sesuatu yang juga membuat Indonesia dikenal sebagai negara kaya. Seni budaya di tanah air begitu beragam karena suku bangsa yang ada juga beragam. Keberagaman seperti ini juga sekaligus menjadi kekuatan, terutama dalam hal wisata. Karena ada banyak sekali wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia salah satunya untuk menyaksikan seni budaya di berbagai daerah.
Seni budaya itu sendiri jika hendak diartikan adalah berbagai hal yang diciptakan oleh manusia, terutama berkaitan dengan cara hidup yang mempunyai unsur keindahan. Seni budaya ini akan berkembang pada suatu kelompok dan umumnya akan diwariskan secara turun temurun.
Ada banyak hal menarik yang bisa dibahas mengenai seni budaya Indonesia. Berikut ini akan dipaparkan sejumlah hal menarik tersebut, khususnya mengenai macam-macam, fungsi serta contohnya.

Macam-Macam Seni Budaya

Macam-macam seni budaya sangat banyak. Namun setidaknya ada 5 cabang seni budaya yang bisa dengan mudah diamati di lingkungan sekitar, yakni sebagai berikut.

1. Seni Sastra

Seni-Sastra-Drama
Seni sastra merupakan seni yang menggunakan bahasa sebagai media dan mengandung unsur keindahan di dalamnya. Adapun keindahan seni sastra ini bisa dinikmati baik secara lisan maupun tulisan. Seni sastra itu sendiri ada 3 macam, yakni prosa, puisi dan drama.
Prosa adalah karya sastra yang bentuknya berupa uraian, menggunakan bahasa yang bebas serta tidak terikat dengan rima, irama, diksi, kemerduan bunyi ataupun pedoman bidang sastra lainnya. Misalnya novel, cerpen, hikayat serta dongeng. Adapun puisi, ini adalah karya sastra yang wajib dibuat dengan mengikuti ketentuan tertentu.
Ketentuan tersebut bisa mencakup rima, irama, saja, bait, larik dan bahkan jumlah kata. Contohnya ialah syair, gurindam dan pantun. Sementara drama, ini merupakan karya sastra yang dipentaskan. Drama dikarang oleh sastrawan yang isinya kebanyakan berupa dialog atau perbincangan antar tokoh.
Ada cukup banyak karya seni sastra orang Indonesia yang begitu terkenal, tidak hanya di tanah air tetapi juga di luar negeri. Di antara karya seni sastra tersebut ialah puisi Mata Hitam karya WS. Rendra, novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, Puisi-Puisi Langit karta Taufiq Ismail dan puisi Aku karya Chairil Anwar.

2. Seni Tari

Seni-Tari
Seni tari merupakan seni yang menggunakan gerak tubuh sebagai salah satu unsurnya. Gerak tubuh ini adalah cara koreografer dan penari menyampaikan maksudnya kepada para penonton. Seni tari saat ini sudah mulai digalakkan dengan cara mengadakan pementasan bahkan dijadikan sebagai salah satu ekstrakurikuler di sekolah.
Seni tari juga terdiri atas beberapa macam yang didasarkan pada jumlah penarinya, yaitu tari tunggal (diperagakan oleh satu orang), tari berpasangan (diperagakan oleh 2 orang), tari kelompok (diperagakan oleh lebih dari 2 orang) dan tari kolosal. Kemudian, jika didasarkan pada genre atau alirannya, seni tari dibagi menjadi 2, yakni tari kontemporer, tari kreasi baru dan tari tradisional.
Tari tradisional di Indonesia sangat banyak dan menjadi budaya di setiap daerah. Umumnya, tari tradisional mengandung simbol, nilai, filosofi serta unsur religius. Dari masa ke masa, tari tradisional ini tidak akan berubah bahkan termasuk kostum dan tata riasnya. Adapun contoh seni tari tradisional Indonesia ialah tari pendet, tari serimpi, tari andun dan lain-lain.

3. Seni Musik

Seni-Musik
Seni musik adalah seni yang mengandung unsur-unsur berupa melodi, irama, harmoni, birama, tangga nada, tempo, dinamika serta timbre. Dalam kalimat yang lain, juga dijelaskan bahwa seni musik adalah seni yang menggunakan bunyi sebagai unsur utamanya. Sama seperti seni tari, seni musik juga dibagi menjadi 3 jenis, yakni musik kontemporer, musik modern dan musi tradisional.
Musik tradisional tidak hanya dimiliki oleh Indonesia, tetapi negara lain di berbagai belahan dunia juga memilikinya. Di Indonesia sendiri, seni musik tradisional dibuat dengan berdasarkan pada tradisi, budaya serta bahasa yang dipakai di daerah tertentu dan sekaligus melibatkan alat musik tradisional daerah. Adapun contoh seni musik tradisional ini ialah Gambang Kromong, Krumpyung, keroncong, Karang Dodou, Senandung Jolo, Laras Madya dan Santi Swara, dan lain-lain.

4. Seni Teater

Seni-Teater
Scara singkat, seni teater bisa digambarkan sebagai pertunjukan seni drama. Oleh karena itu, kata teater sering sekali dikaitkan dengan drama walaupun keduanya adalah hal yang berbeda. Teater lebih merujuk pada pertunjukan. Sementara drama lebih berkaitan dengan naskah atau peran yang hendak dipentaskan. Jadi, bisa disimpulkan juga bahwa teater itu merupakan drama yang dipentaskan agar bisa dinikmati oleh penonton.
Di Indonesia sendiri, teater dikelompokkan menjadi 2 jenis oleh Sal Mugiyanto dan I Made Bandem. Kedua jenis tersebut ialah teater tradisional dan teater modern. Teater tradisional merupakan teater daerah yang terdapat di berbagai wilayah Indonesia, yang biasanya mengusung budaya daerah tersebut serta disampaikan tanpa naskah. Contohnya adalah arja, lenong, ketoprak, ludruk, mendu, longer, randai dan lain-lain.
Sementara untuk teater modern ialah teater yang ceritanya disampaikan dengan berpedoman pada naskah dan bahan ceritanya berasal dari kejadian sehari-hari. Contoh dari seni teater modern ini ialah film, drama dan sinetron.

5. Seni Rupa

Seni-Rupa
Seni rupa adalah seni yang berfokus pada keindahan sentuhan maupun visual. Seni rupa ini sendiri diketahui sudah ada di Indonesia sejak zaman prasejarah. Pada zaman ini, beberapa karya seni rupa yang berhasil ditemukan ialah lukisan yang terdapat pada dinding gua di beberapa daerah. Lukisan ini macam-macam, ada yang berbentuk telapak kaki, telapak tangan, gambar manusia, gambar binatang dan lain sebagainya.
Selain lukisan, ada kriya gerabah, kapak genggam, menhir, dolmen dan berbagai hiasan yang umumnya juga menyatu dengan benda-benda kriya dan berasal dari periode batu. Ada juga kapak perunggu, genderang perunggu dan patung perunggu yang berasal dari periode perunggu.
Selain zaman prasejarah, hasil karya seni rupa juga datang pada zaman klasik antara abad ke-8 sampai dengan abad ke-15. Pada zaman ini dihasilkan karya seni rupa berupa arca, candi, relief serta arsitektur bangunan suci atau tempat ibadah yang lebih didominasi oleh pengaruh agama Hindu Budha.
Dalam perkembangannya, seni rupa Indonesia juga tidak hanya dipengaruhi oleh dua agama tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh agama Islam yang mulai tampak sejak abad ke-11 yang disebut dengan zaman Madya. Pada zaman ini, ragam hias nusantara lebih banyak menggunakan bentuk-bentuk alam. Kemudian ada juga seni kaligrafi dan masjid yang dibuat berdasarkan akulturasi budaya nusantara dengan agama Islam.

Fungsi Seni Budaya

Fungsi-Seni-Budaya
Fungsi seni budaya yang ada di Indonesia mencakup fungsi religi, fungsi pendidikan, fungsi komunikasi, fungsi hiburan, fungsi artistik, fungsi terapan serta fungsi kesehatan. Lebih lengkapnya adalah sebagai berikut.

1. Fungsi Religi

Beberapa seni budaya nusantara sering dipakai untuk acara-acara keagamaan dan menyampaikan pesan religi. Ada juga di antaranya yang dipakai saat mengadakan acara pernikahan, upacara kelahiran bahkan upacara kematian. Fungsi seni budaya satu ini sangat tampak pada pakaian yang dikenakan dan lagu-lagu yang diperdengarkan.

2. Fungsi Pendidikan

Untuk fungsi pendidikan, ada beberapa lagu yang mengajarkan tentang kehidupan, sopan santun, kerja sama dan lain-lainnya. Selain itu, memainkan alat musik rupanya juga mengandung fungsi satu ini, misalnya alat musik ansambel atau angklung dan gamelan. Ketiga contoh alat musik tersebut mengajarkan tentang pentingnya kerja sama supaya bunyi yang dikeluarkan menjadi lebih indah.

3. Fungsi Komunikasi

Seni budaya juga termasuk salah satu sarana untuk melakukan komunikasi. Ini bisa berupa penyampaian gagasan, kritikan atau bahkan memperkenalkan sesuatu kepada penikmatnya. Melalui seni, pelaksanaan komunikasi dan penyampaian informasi terkadang menjadi lebih mudah dibandingkan dengan cara yang biasa.

4. Fungsi Hiburan

Seni budaya juga mempunyai fungsi hiburan yang bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik. Setiap individu yang menikmati pertunjukan seni budaya umumnya akan merasa terhibur dan tingkat emosinya kembali menjadi lebih baik atau stabil.

5. Fungsi Terapan

Ada beberapa karya seni budaya yang lebih memperhatikan sisi kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada seni rupa. Seni rupa yang lebih menonjolkan fungsi ini adalah seni rupa 3 dimensi terapan yang hasil karyanya bisa berupa perabotan rumah tangga atau perhiasan dan bahkan senjata.

20 Contoh Seni Budaya Indonesia

Ada banyak sekali contoh seni budaya di tanah air, di mana 20 di antaranya ialah sebagai berikut.

1. Tari Saman

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Tari-Saman
Tari Saman adalah seni budaya daerah Nanggroe Aceh Darussalam yang diciptakan oleh Syekh Saman. Awalnya, tari ini hanyalah permainan rakyat yang sering dimainkan oleh para remaja di sana. Setelah agama Islam mulai masuk dan menyebar di Aceh, permainan yang dulunya bernama Pok Ane inipun mulai diiringi oleh syair-syair pujian pada sang pencipta, bahkan juga dijadikan sebagai media dakwah untuk mengajarkan pesan dan nasihat.

2. Tari Kecak

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Tari-Kecak
Tari Kecak atau Tari Cak atau Tari Api adalah salah satu tari tradisional yang tidak diiringi oleh musik apapun. Musik pengiring yang ada hanyalah suara dari sekelompok penari laki-laki yang jumlahnya sekitar 70 orang. Tarian dari Bali ini konon sangat sakral dan mengajarkan para penonton agar mengandalkan kekuatan Tuhan.
Selain itu, Tari Kecak juga dipercaya sebagai ritual untuk memanggil dewi agar warga bisa terlindungi dari penyakit dan kekuatan jahat. Meskipun demikian, dalam tari kecak juga terdapat pesan moral. Di antaranya ialah mengajarkan penonton agar tidak bersifat buruk seperti Rahwana yang suka mengambil hak milik orang lain secara paksa.

3. Reog Ponorogo

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Reog-Ponorogo
Reog Ponorogo juga merupakan seni budaya yang kental dengan ilmu kebatinan. Tarian ini selalu dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit yang bercita-cita hendak mempersatukan nusantara. Reog inipula yang konon dijadikan sarana oleh Ki Ageng Kutu untuk mengumpulkan dukungan dari masyarakat agar melakukan pemberontakan pada kerajaan.
Pertunjukan Reog itu sendiri identik dengan topeng bernama Singa Barong. Topeng ini adalah simbol dari Kertabumi yang bagian atasnya terdapat bulu burung merak. Jadi, bila dilihat sekilas, topeng ini tampak seperti kipas raksasa.

4. Wayang Kulit

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Wayang-Kulit
Wayang kulit termasuk kesenian tradisional paripurna karena terdapat seni peran, seni pahat, seni lukis, seni sastra, seni tutur, seni musik serta seni suara di dalamnya. Umumnya, pertunjukan wayang kulit akan mengangkat cerita dari kisah Ramayana dan Mahabarata, serta kisah tentang kepahlawanan dan cinta yang diangkat dari periode Jawa Klasik.
Pertunjukan ini akan dibawakan oleh dalang sebagai narator dari dialog yang terjadi antar tokoh. Dalam prosesnya, pertunjukan juga akan diiringi oleh suara musik gamelan serta seorang sinden yang akan membawakan sebuah tembang untuk mengiringi gamelan tersebut.

5. Angklung

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Angklung
Angklung adalah alat musik dari Sunda. Alat musik ini konon sudah ada bahkan sebelum berlangsungnya zaman Hindu di Indonesia. Sekitar abad ke-12 hingga abad ke-16, saat masa Kerajaan Sunda, angklung dijadikan sebagai alat musik yang selalu digunakan saat mengadakan suatu perayaan atau acara.
Pada awalnya pula, angklung ini dipakai untuk memuja Dewi Padi atau Dewi Kesuburan atau Dewi Sri. Harapannya, agar diberikan kesejahteraan dalam hidup dan diberi berkah pada tanaman yang ditanamnya. Selain itu, angklung rupanya juga dijadikan sebagai sarana untuk memacu semangat rakyat untuk berperang.

6. Batik

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Batik
Saat masa penjajahan dahulu, batik menjadi salah satu alat untuk bertahan hidup. Motif pada batik di setiap daerah mempunyai makna yang berbeda-beda. Jadi, tidak heran jika kemudian ada banyak sekali nama motif batik. Di antara motif-motif batik yang ada, salah satunya ialah motif Sidomukti. Motif ini menyimpan harapan agar orang yang memakainya hidup berkecukupan dan dilingkupi kebahagiaan.
Kemudian ada motif Parang Rusak Barong. Motif ini menggambarkan kesatria yang bersenjata. Lalu ada motif Udan Liris yang menyampaikan makna kesejahteraan, kesuburan serta rahmat dari Tuhan. Contoh motif lainnya ialah Nitik Karawitan yang mengandung harapan agar pemakainya bisa terlihat lebih bijaksana.

7. Tenun

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Tenun
Kain tenun konon sudah ada bahkan sejak zaman Neolitikum yang telah dibuktikan dengan berbagai benda prehistoris, misalnya cap tenunan. Sama seperti batik, kain tenun yang ada di berbagai daerah juga mempunyai motif dan nama yang berbeda-beda.
Misalnya, dari Nusa Tenggara Timur ada Tenun Ikat Sumba yang dipakai untuk kegiatan upacara adat dan sebagai mas kawin. Terkadang juga kain ini dipakai untuk membayar denda saat seseorang sudah melakukan pelanggaran adat dengan tujuan untuk mengembalikan keseimbangan sosial dalam masyarakat.
Kemudian di Bali, ada Tenun Endek dan Gringsing. Tenun ini dipercaya sebagai penangkal wabah penyakit, kematian serta sebagai penolakk bala. Kain ini juga biasa dipakai untuk melaksanakan upacara adat serta acara keagamaan.

8. Gamelan

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Gamelan
Gamelan adalah seperangkat alat musik yang cara memainkannya adalah dengan ditabuh atau dipukul. Materialnya didominasi oleh kayu serta gangsa. Oleh masyarakat Jawa, gamelan ini diyakini telah diciptakan oleh Dewa Penguasa Tanah Jawa bernama Sang Hyang Guru Era. Umumnya, alat musik ini dipakai untuk mengiringi pertunjukan tari dan pagelaran wayang. Namun terkadang gamelan hadir sebagai pertunjukan musik sendiri yang lengkap dengan sinden sebagai pelantun tembangnya.

9. Sasando

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Sasando
Sasando yang ada saat ini dibuat dari daun lontar dan bambu dengan senar yang biasa dipakai untuk biola. Namun dahulu, Sasando hanya dibuat dari daun lontar, bambu serta lidi daun lontar yang menggantikan fungsi senar. Sempat punah dan tidak pernah dimainkan, Sasando sekarang rupanya juga sudah semakin berkembang. Bahkan sekitar tahun 1960-an, Sasando sudah dimodifikasi sehingga menjadi Sasando elektrik. Dalam pemanfaatannya, Sasando sering dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional dari Nusa Tenggara Timur.

10. Tifa

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Tifa
Tifa adalah alat musik dari daerah timur Indonesia. Tifa biasa dimainkan untuk mengiringi tarian daerah. Namun, dalam setiap acara adat yang dilangsungkan, hanya pria dewasa sajalah yang diperbolehkan untuk memainkannya. Bahkan bukan hanya tifa saja, alat musik pengiring lain juga hanya boleh dimainkan oleh laki-laki dewasa. Sementara perempuan tidak diperbolehkan untuk memainkannya dan hal ini juga telah menjadi amanat secara turun temurun.

11. Kulintang

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Kulintang
Kulintang atau Kolintang kabarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Alat musik satu ini digunakan oleh masyarakat Minahasa untuk upacara ritual adat yang ada hubungannya dengan pemujaan roh leluhur. Namun, sejak masuknya agama Islam dan Kristen di sana, alat musik ini sudah tidak lagi dipakai untuk mengiring ritual adat tersebut. Akan tetapi lebih dipakai untuk mengiringi lagu, tarian dan pertunjukan musik.

12. Ondel-Ondel

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Ondel-Ondel
Ondel-Ondel juga konon dahulunya berfungsi sebagai penolak gangguan roh halus dan penolak bala. Kesenian satu ini sudah ada bahkan sejak zaman sebelum Islam di Pulau Jawa. Hadir dalam bentuk boneka yang besar, Ondel-Ondel dikaitkan dengan dunia magis yang sekaligus menjadi simbolisasi penjaga kampung dari berbagai penyakit, ancaman serta bahaya. Berdasarkan cerita, hal tersebutlah yang menyebabkan Ondel-Ondel dibuat dengan wajah cukup menyeramkan.

13. Gundul-Gundul Pacul

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Gundul-Gundul-Pacul
Gundul-Gundul Pacul adalah lagu daerah yang berasal dari Jawa. Lagu ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga dan secara umum dikenal sebagai lagu anak-anak. Liriknya sederhana, lucu dan nadanya riang. Meskipun demikian, lagu ini juga dikenal mempunyai makna yang begitu dalam.
Secara singkat, makna tersebut adalah pemimpin yang sebenarnya bukanlah dia yang mengenakan atau diberi mahkota. Melainkan membawa pacul atau cangkul untuk mencangkul dan mengupayakan kesejahteraan rakyatnya. Akan tetapi, apabila dia sudah tidak bisa lagi melihat kesulitan rakyat, mendengarkan nasihat, mencium wanginya kebaikan dan menyampaikan perkataan yang adil, maka sikapnya akan berubah menjadi congkak.

14. Sintren

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Sintren
Sintren adalah tarian yang biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang penari utamanya mengenakan kacamata hitam. Tari asal Cirebon ini kabarnya tidak bisa ditarikan oleh sembarang orang. Ada sejumlah syarat khusus yang harus dipenuhi terlebih dahulu, di antaranya ialah penari tersebut harus lajang dan belum pernah disentuh oleh laki-laki.
Sebelum pementasan, penari juga perlu melakukan puasa dengan tujuan agar dirinya menjadi lebih suci. Dengan demikian, roh tidak akan kesulitan memasuki tubuhnya. Tarian ini sangat kental dengan aroma mistis. Bahkan, alunan musiknya juga akan bernuansa mistis.

15. Tari Remo

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Tari-Remo
Tari remo atau Tari Ludruk biasa ditampilkan untuk menyambut tamu agung. Tari ini berasal dari Jawa Timur dan ditampilkan bisa oleh satu atau banyak penari sekaligus. Pada awalnya, Tari Remo hanya untuk kaum laki-laki karena lebih menampilkan kejantanan dan menceritakan perjuangan seorang pangeran saat berlaga di medan perang. Namun kemudian, tari ini juga sering dimainkan oleh perempuan yang kemudian memunculkan gaya lain yang disebut Remo Putri.

16. Tari Piring Gelas

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Tari-Piring-Gelas
Tari Piring Gelas adalah tarian yang dimainkan dengan komposisi musik berkarakter kedaerahan. Sesuai dengan namanya, tari ini dimainkan dengan media pendukung berupa piring dengan gelas. Meskipun demikian, piring dan gelas tersebut tidaklah dipegang secara langsung, melainkan hanya ditumpuk serta dijadikan pijakan oleh sang penari.
Tari yang berasal dari Kabupaten Musirawas Utara ini dipercaya sebagai bagian dari ritual sesaat sebelum memanen hasil bumi. Selain itu, Tari Piring Gelas juga konon sebagai bentuk perjuangan rakyat untuk mengelabui Belanda, di mana ketika pasukan musuh tengah lengah, para penari akan menyergapnya.

17. Rudat Banten

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Rudat-Banten
Rudat Banten kabarnya sudah ada bahkan sejak masa Sultan Ageng Tirtayasa. Kesenian ini kemudian berkembang di berbagai pesantren sebagai sarana pergaulan para santri dan sebagai hiburan. Isi dari Rudat banten ini sendiri adalah puji-pujian atas kebesaran Allah, yang juga diiringi dengan tarian pencak silat. Di samping itu, Rudat Banten juga mempunyai tujuan untuk mendidik masyarakat supaya tumbuh menjadi manusia yang bermoral serta berlandaskan agama Islam.

18. Pesta Bakar Batu

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Pesta-Bakar-Batu
Pesta Bakar Batu adalah tradisi yang telah berlangsung ratusan tahun yang lalu di Wamena, Papua. Tradisi ini mempunyai makna sebagai bentuk rasa syukur atas pernikahan, berkat yang melimpah, penyambutan tamu agung bahkan sebagai upacara kematian juga.
Selain menjadi ucapan rasa syukur, Pesta Bakar Batu juga menjadi bukti perdamaian setelah terjadinya pertikaian antar suku di sana. Dalam pesta ini, rakyat akan berkumpul sehingga bisa terlihat solidaritas dan kebersamaan rakyat Papua yang begitu tinggi. Selain itu, tradisi ini juga sekaligus menjadi ungkapan saling memaafkan antar anggota masyarakat.

19. Tari Gambyong

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Tari-Gambyong
Tari Gambyong secara umum dimanfaatkan dalam acara adat dan merupakan hasil bentukan baru dari Tari Tayub. Dulunya, Tari Gambyong hanya dibawakan oleh satu penari saja. Akan tetapi, dalam perkembangannya sudah dilakukan oleh 3 hingga 5 orang penari. Tari Gambyong ini sendiri sekarang ditampilkan dalam pertunjukan khas daerah Jawa, misalnya pernikahan, khitanan atau acara yang lainnya.

20. Pakaian Adat Yogyakarta

Contoh-Seni-Budaya-Nusantara-Indonesia-Pakaian-Adat-Yogyakarta
Pakaian adat Yogyakarta juga menjadi salah satu kebanggaan daerah istimewa tersebut. Pakaian ini lumayan banyak macamnya, diantaranya ialah surjan, kebaya, kencongan, sabukwala padintenan, busana ageng, busana samekanan dan peranakan atau atela. Sebagaimana namanya yang beragam itu, pakaian adat Yogyakarta juga mempunyai fungsi tersendiri dan dipakai oleh orang-orang tertentu.
Contohnya, surjan dikenakan oleh pria dewasa, kebaya dikenakan oleh wanita dewasa, kencongan dikenakan oleh anak laki-laki, sabukwala padintenan dikenakan oleh anak perempuan, busana ageng dikenakan oleh pejabat keraton, samekanan dikenakan oleh putri raja dan peranakan atau atela dikenakan oleh abdi dalem.

Seni Budaya Indonesia yang Termasuk Situs Warisan Dunia Unesco

Dari berbagai seni budaya Indonesia, beberapa di antaranya sudah terkenal di dunia. Berikut daftarnya.
  • Tari Kecak
  • Reog Ponorogo
  • Wayang Kulit
  • Angklung
  • Batik
  • Candi Borobudur
  • Candi Prambanan
  • Keris
  • Tari Saman
  • Noken (tas tradisional dari Papua)
  • Tari tradisional Bali yang meliputi Drama Tari Gambuh, Drama Tari Wayang Wong, Tari Baris (Tari Baris Upacara), Tari Barong Ket, Tari Joget Bumbung, Tari Legong Keraton, Tari Rejang, Tari Sanghyang Dedari dan Tari Topeng Sidhakarya
Karya seni budaya Indonesia warisan dari leluhur sangatlah beragam. Secara umum, karya tersebut terbagi menjadi 5 cabang dan akan terus ada bersama masyarakat seiring dengan fungsinya yang tidak pernah pudar. Meskipun demikian, karya ini wajib dijaga kelestariannya oleh setiap lapisan masyarakat yang ada saat ini supaya tidak hilang dan kalah oleh perkembangan zaman.
Apalagi, seni budaya adalah suatu hal membanggakan yang juga perlu diketahui oleh generasi penerus tanah air kelak. Demikian penjelasan tentang seni budaya, macam, fungsi serta contohnya, semoga bermanfat.

IPS

Pendidikan ilmu pengetahuan sosial

Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogik/psikologis untuk tujuan pendidikan.[1]
Definisi tersebut berlaku untuk pendidikan dasar dan menengah. Sedangkan untuk perguruan tinggi atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Prof. Dr. Nu'man Somantri, pakar IPS Indonesia, menggunakan kata seleksi.
Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa Pendidikan IPS dapat dibedakan menjadi "Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran" dan "Pendidikan IPS sebagai kajian akademik".
Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran diterapkan dalam kurikulum di sekolah mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK). Pendidikan IPS di jenjang persekolahan erat kaitannya dengan disiplin ilmu sosial yang terintegrasi dengan pengetahuan lain yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran.
IPS di sekolah pada dasarnya bertujuan mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara yang baik (good citizenship). Sebagai warga negara yang baik, peserta didik harus menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudedan values) yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial serta dapat mengambil keputusan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di tingkat lokal, regional, maupun global.[2]
Sejak tahun 1970-an, Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial mulai dikenal di Indonesia sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik. Pengertian IPS dalam istilah asing lebih dikenal dengan nama Social Studies. Pengertian social studies yang paling berpengaruh hingga akhir abad ke-20 adalah definisi yang dikemukakan Edgar Wesley pada tahun 1937. Wesley mengatakan bahwa "Pendidikan IPS adalah ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pedagogi."[3] Di Indonesia, perkembangan social studies atau IPS tidak lepas dari peranan Profesor Muhamad Nu'man Somantriyang merumuskan definisi Pendidikan IPS yang disampaikan dalam forum Komunikasi II Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI).

Pendidikan IPS sebagai Pendidikan Disiplin IlmuSunting

Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dengan bidang kajian eklektik. Gagasan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu banyak disuarakan oleh Numan Somantri dalam berbagai forum akademik. IPS memiliki kekhasan sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajiannya bersifat terpadu (integrated), interdisipliner, dan multidimensional. Pendidikan IPS yang baru dikenalkan dan dikembangkan dalam kurikulum Indonesia di awal tahun 1970-an, kini semakin berkembang, sejalan dengan perkembangan pemikiran di negara maju.
Program pembelajaran IPS harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang berorientasi pada aktivitas belajar peserta didik, Pelibatan peserta didik dalam aktivitas belajar agar mereka memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam lingkungan belajar yang dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.[4]
Tujuan pendidikan IPS menurut Gross dalam Al Muchtar (2001) adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik dalam masyarakat yang demokratis.[